Thursday, May 1, 2008

Kenyataan Mufti Perlis berkenaan Jom Heboh

Klik pada gambar untuk resolusi lebih jelas






Tuesday, March 25, 2008

Boleh jawab tak?

Soalan 1 :Siapakah Juara Akademi Fantasia musim pertama?


Soalan 2 : Siapakah artis perempuan Hollywood yang menyanyikan lagu "Beautiful Liar"?


Soalan 3 : Siapakah RAJA LAWAK ?


Soalan 4 : Berikan satu judul lagu terbaru Anuar Zain?


Soalan 5 : Siapakah hos untuk rancangan Melodi terbitan TV3?


Soalan 6 : Apakah nama kumpulan RAP yang terdiri dari 3 orang adik beradik yang terkenal di Malaysia ?


Soalan 7: Siapakah yang menyanyikan lagu "Gemilang"?


Soalan 8 : Siapakah nama isteri Beckham?


Soalan 9 : Siapakah nama laki Siti Nurhaliza?


Soalan 10 : Siapakah penyanyi kakak Siti Nurhaliza yang bertanding dalam AF6?





Bagaimana pula dengan soalan di bawah ini....

Berapa banyak pula, saya dan kawan-kawan boleh jawab?





Semakin jauh kita dari landasan yang sepatutnya.. .........
Ya Allah bantulah hambaMu yang lemah ini.

Soal 1: Surah manakah yang jumlah kalimatnya sama dengan seluruh jumlah surah Al-Qur'an?
Jawab: Surah at-Takwir.

Soal 2: Surah manakah yang dikenal dengan sebutan "jantung" Al-Qur'an?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 3: Surah manakah yang dikenal dengan silsilah nasab Allah SWT?
Jawab: Surah al-Ikhlash.

Soal 4: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki ayat sajdah wajib?
Jawab: Empat surah (as-Sajdah, Fushshilat, an-Najm dan al-'Alaq)

Soal 5: Surah manakah yang dikenal sebagai surah Imam Husain as?
Jawab: Surah al-Fajr.

Soal 6: Surah manakah yang memiliki nama yang sama dengan salah satu nama sungai di Iran ?
Jawab: Surah an-Nur.

Soal 7: Berapa surah yang dimulai dengan ungkapan alhamdulillâh?
Jawab: Lima surah (al-Fatihah, al-An'am, al-Kahfi, Saba ' dan Fathir).

Soal 8: Surah Al-Qur'an manakah yang memiliki sepuluh nama?
Jawab: Surah al-Fatihah.

Soal 9: Siapakah orang pertama yang menulis ilmu Tajwid?
Jawab: Abu 'Ubaid Qasim bin Salam.

Soal 10: Siapakah orang pertama yang telah menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Persia pada masa Rasulullah saw?
Jawab: Salman al-Farisi.

Soal 11: Siapakah orang pertama yang meletakkan titik di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Abul Aswad ad-Du`ali.

Soal 12: Dalam ayat manakah kalimat Allah diulangi sebanyak enam kali?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 283.

Soal 13: Di dalam ayat manakah tata cara berwudhu dijelaskan?
Jawab: Surah al-Maidah ayat 6.

Soal 14: Di dalam surah manakah shalat lima waktu disebutkan?
Jawab: Surah al-Isra' ayat 78.

Soal 15: Di dalam surah manakah masalah wilayah disebutkan?
Jawab: Surah an-Nisa'.

Soal 16: Surah manakah berakhiran dengan huruf ra'?
Jawab: Surah al-Kautsar.

Soal 17: Surah manakah yang berhubungan dengan Imam Ali as?
Jawab: Surah al-'Adiyat.

Soal 18: Dalam kurun waktu berapa tahunkah surah-surah Madaniah diturunkan?
Jawab: Sepuluh tahun.

Soal 19: Siapakah dua figur wanita di dalam Al-Qur'an yang telah banyak mendapatkan sanjungan Ilahi?
Jawab: Siti Maryam dan Siti Asiyah, istri Fir'aun.

Soal 20: Surah Al-Qur'an manakah yang memiliki arti "wanita yang teruji"?
Jawab: Surah al-Mumtahanah.

Soal 22: Siapakah dua orang wanita yang telah dicela oleh Al-Qur'an?
Jawab: Istri Nabi Luth as dan istri Nabi Nuh as.

Soal 23: Siapakah wanita yang telah mendapatkan julukan "ath-Thayibah" (wanita yang berbudi baik) di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Siti Maryam.

Soal 24: Surah apakah yang terakhir diturunkan kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Maidah ayat 3.

Soal 25: Berapa huruf, kalimat dan ayat yang dimiliki oleh ayat terakhir Al-Qur'an?
Jawab: 79 huruf, 20 kalimat dan 6 ayat.

Soal 26: Surah manakah yang terakhir diturunkan di Madinah?
Jawab: Surah al-Maidah.

Soal 27: Surah manakah yang diturunkan terakhir secara keseluruhan?
Jawab: Surah al-Ikhlash

Soal 28: Surah manakah yang terakhir diturunkan di Makkah?
Jawab: Surah ar-Rum.

Soal 29: Di surah manakah terdapat ayat hijab?
Jawab: Surah an-Nur ayat 31.

Soal 30: Ayat alhamdulillâh Robbil-'âlamîn disebutkan dalam berapa surah?
Jawab: Enam Surah (al-Fatihah, ash-Shafaat, al-Mukmin, az-Zumar, Yunus dan al-An'am)

Soal 31: Di dalam surah manakah disebutkan lima macam makanan?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 61.

Soal 32: Di dalam surah apakah Allah membicarakan mengenai diri-Nya?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 186.

Soal 33: Dalam berapa ayat Al-Qur'an Rasulullah saw disebutkan?
Jawab: Dalam 305 ayat.

Soal 34: Di dalam ayat manakah nama kelima nabi 'Ulul Azmi disebutkan?
Jawab: Surah al-Ahzab ayat 7.

Soal 35: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki nama para nabi as?
Jawab: 6 surah (Muhammas, Ibrahim, Nuh, Hud, Yunus dan Yusuf).

Soal 36: Di dalam Al-Qur'an berapakah nabi yang disebut sebagai suri teladan yang baik?
Jawab: Dua nabi, yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw.

Soal 37: Surah-surah apakah yang dinisbatkan kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah Thaha, Yasin, al-Muzzammil dan al-Muddatstsir.

Soal 38: Terdapat di dalam surah manakah Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Belqis?
Jawab: Surah Saba '.

Soal 39: Surah apakah yang pertama kali diturunkan?
Jawab: Surah al-'Alaq.

Soal 40: Berapakah ayat dan kalimat yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan?
Jawab: 7 ayat dan 29 kalimat.

Soal 41: Surah manakah yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Persia ?
Jawab: Surah al-Fatihah.

Soal 42: Surah apakah yang pertama kali turun di Madinah?
Jawab: Surah al-Muthaffifin.

Soal 43: Terdapat di dalam manakah doa pertama Al-Qur'an?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 126.

Soal 44: Ayat apakah yang dibaca oleh kepala terpenggal Imam Husain as di kota Syam?
Jawab: Surah al-Kahfi ayat 9.

Soal 45: Berapa surahkah di dalam Al-Qur'an yang memiliki ayat sajdah?
Jawab: 4 surah..

Soal 46: Berapakah kalikah nama Rasulullah saw disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: 5 kali; 1 kali Ahmad dan 4 kali Muhammad.

Soal 47: Nama nabi manakah yang lebih sering disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Nabi Musa as.

Soal 48: Kisah Al-Qur'an manakah yang mendapatkan julukan Ahsan al-Qashsash (Kisah Terbaik)?
Jawab: Kisah Nabi Yusuf as.

Soal 49: Terdapat di dalam surah manakah kisah Isra' dan Mi'raj Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Isra'

Soal 50: Siapakah satu-satunya wanita yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Siti Maryam.

Soal 51: Surah manakah yang kaum wanita disarankan untuk banyak membacanya?
Jawab: Surah an-Nur.

Soal 53: Surah manakah yang turun berkenaan dengan Sayidah Fatimah az-Zahra as?
Jawab: Surah al-Kautsar.

Soal 54: Nama surah manakah yang berarti "kaum wanita"?
Jawab: Surah an-Nisa'.

Soal 55: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki nama binatang?
Jawab: 5 surah, yaitu an-Nahl, al-'Ankabut, an-Naml, al-Baqarah dan al-Fil.

Soal 56: Burung apakah yang telah memusnahkan pasukan Abrahah?
Jawab: Burung Ababil.

Soal 57: Binatang apakah yang telah membinasakan Raja Namrud?
Jawab: Nyamuk.

Soal 58: Binatang apakah yang pernah mendapatkan wahyu?
Jawab: Lebah (an-Nahl ayat 68).

Soal 59: Siapakah orang-orang yang telah mengumpulkan Al-Qur'an pada zaman Rasulullah saw?
Jawab: Imam Ali as, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Ubai bin Ka'b dan Abu Zaid Zaid bin Nu'man.

Soal 60: Siapakah orang pertama yang mengarang tafsir Al-Qur'an?
Jawab: Sa'id bin Jubair.

Soal 61: Siapakah orang pertama yang mengumpulkan Al-Qur'an?
Jawab: Imam Ali as.

Soal 62: Apakah minuman terbaik yang disebutkan oleh Al-Qur'an?
Jawab: Air susu.

Soal 63: Apakah binatang terkecil yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Nyamuk.

Soal 64: Apakah malam terbaik menurut pandangan Al-Qur'an?
Jawab: Malam Lailatul Qadr.

Soal 65: Apakah cara terbaik untuk membaca Al-Qur'an?
Jawab: Tartil.

Soal 66: Apakah kitab-kitab samawi yang diturunkan pada bulan Ramadhan?
Jawab: Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan Shuhuf.

Soal 67: Buku apakah yang dikenal dengan sebutan Ukhtul Qur'an (Saudari Al-Qur'an)?
Jawab: Ash-Shahîfah as-Sajjâdiyah.

Soal 68: Siapakah di antara imam ma'shum as yang memiliki suara yang indah ketika membaca Al-Qur'an?
Jawab: Imam as-Sajjad as.

Soal 69: Surah apakah yang dikenal dengan sebutan "Jantung Al-Qur'an"?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 70: Terletak di dalam surah apakah ayat Al-Qur'an yang paling pendek?
Jawab: Surah ar-Rahman, yaitu ayat yang berbunyi mudhâmmatân.

Soal 71: Apakah bulan yang terbaik menurut Al-Qur'an?
Jawab: Bulan Ramadhan.

Soal 72: Apakah ayat yang terpanjang di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 282.

Soal 73: Terdapat di dalam surah manakan angka terbesar yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Angka 1000 di dalam surah ash-Shaffat ayat 137.

Soal 74: Kitab apakah yang dikenal dengan sebutan Akhul Qur'an (Saudara Al-Qur'an)?
Jawab: Nahjul Balaghah

Soal 75: Berapakah kitab samawi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: 6 kitab samawi, yaitu Injil, Taurat, Zabur, Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa dan Al-Qur'an.

Soal 76: Apakah huruf yang lebih sering digunakan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Huruf alif.

Soal 77: Apakah huruf yang lebih jarang digunakan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Huruf zha'.

Soal 78: Apakah kalmat Al-Qur'an yang terpanjang dan terdapat dalam surah apa?
Jawab: Fa`asqoinâkumû h yang terdapat di dalam surah al-Hijr.

Soal 79: Berapakah jumlah huruf yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang terpanjang?
Jawab: 25.500 huruf.

Soal 80: Berapakah jumlah huruf yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang terpendek?
Jawab: 42 huruf.

Soal 81: Di manakah surah pertama Al-Qur'an diturunkan?
Jawab: Di Makkah.

Soal 82: Terletak di manakah ayat pertama yang memiliki sujud wajib?
Jawab: Surah as-Sajdah.

Soal 83: Apakah surah pertama yang dimulai dengan kata "qul"?
Jawab: Surah al-Ikhlash..

Soal 84: Apakah ayat pertama yang akan dibaca oleh Imam Mahdi as ketika beliau muncul kembali?
Jawab: Surah Hud ayat 86.

Soal 85: Surah apakah yang dkenal dengan sebutan Raihânatul Qur'an?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 86: Surah manakah yang dinisbatkan kepada para malaikat?
Jawab: Surah Fathir.

Soal 87: Dalam kurun waktu berapa tahunkah surah-surah Makiyah diturunkan?
Jawab: 13 tahun.

Soal 88: Apakah hiasan Al-Qur'an?
Jawab: Suara yang indah.

Soal 89: Apakah musim semi Al-Qur'an?
Jawab: Bulan Ramadhan.

Soal 90: Apakah zikir terbaik?
Jawab: Membaca Al-Qur'an.

Soal 91: Ayat apakah yang diulangi sebanyak sepuluh kali di dalam surah al-Mursalat?
Jawab: Ayat wailun(y) yaumaidzin lil mukadzdzibîn.

Soal 92: Terletak di dalam surah manakah perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Ahzab ayat 56


" wahai tuhan ku, aku tak layak kesyurgamu ...namun tak pula aku sanggup keNerakamu.........,kami lah hamba yang mengharap belas darimu ........Ya Allah jadikan lah kami
hamba2 mu yang ertaqwa......ampunkan dosa2 kami, kedua ibubapa kami, dosa semua umat2 islam yang masih hidup mahupun yang telah meninggal dunia

Monday, March 10, 2008

Bahana majoriti 2/3


Assalamualaikum,

Kali ini saya ingin membicarakan berkaitan isu 2/3 di dalam dewan negara. Mengapa penting 2/3 majoriti dalam membentuk satu kerajaan? Jawapannya kita sudah sedia maklum. Tidak lain tidak bukan hanyalah untuk melancarkan dan meluluskan sesuatu usul yang diketengahkan dengan senang dan tanpa gangguan agar proses pembangunan negara berjalan lancar.

Tetapi sedarkah kita yang majoriti 2/3 inilah sebenarnya yang memakan diri rakyat dan menguntungkan mereka-mereka yang mempunyai niat di sebalik perlaksanaan pelbagai projek-projek mega selama ini? Relevannya adalah kerana disebabkan majoriti 2/3 inilah kerajaan dengan sewenang-wenangnya meluluskan pelbagai projek mega yang mana sebahagian dari keuntungan yang dikaut melalui projek-projek ini dimasuk ke poket mereka sendiri. Dan perkara ini semakin meruncing bila mana Barisan Nasional di bawah pimpinan Pak Lah telah memenangi pilihanraya 2004 dengan cemerlangnya apabila menyapu 199 daripada 219 kerusi yang dipertandingkan menjadikan 20 ahli parlimen yang bertindak selaku pembangkang di dalam dewan hanya sebagai pemerhati dewan parlimen sahaja. Segala apa usul yang dicadang akan diterima, jika ada bantahan sekalipun apakan daya, suara 20 orang tidak dapat menandingi suara 199 yang lain. Kerajaan mencanang kepada rakyat selepas menang cemerlang pada 2004 yang mana pilihan rakyat adalah betul dan mereka akan memastikan tidak akan ada halangan dalam pemerintahan negara. Nah, ternyata semuanya menjadi kenyataan. Harga minyak naik sehingga tidak terkawal. Bantahan rakyat hanya datang dari 20 suara ini sahaja. Apakan daya hendak melawan dengan 199 yang lain. Suara pembangkang adalah suara rakyat. Mana-mana yang rakyat tidak puas hati disalurkan kepada suara pembangkang kerana suara yang bertindak selaku kerajaan dalam parlimen selalunya tidak ada fungsi melainkan berkata 'Ya, Dato Seri, saya setuju'. Jika dibantah, dikatakan membangkang dan secara automatiknya dikatakan berkomplot dengan pembangkang. Silap haribulan, nama sudah tidak naik lagi untuk pilihnraya yang seterusnya.

Jadi di sini terbukti betapa pentingnya jumlah pembangkang yang ramai di dalam dewan negara. Ibarat kata Tuan Guru Nik Aziz, kerajaan tanpa pembangkang ini ibarat kereta tidak ada brek. Pandu laju-laju tapi tidak ada brek tersangatlah berbahaya jika ada halangan di depan. Fungsi pembangkang yang kuat di dalam dewan hanyalah semata-mata untuk memastikan segala usul yang dicadangkan akan diaplikasi secara telus bila di luar. Dalam erti kata yang lain, segala peruntukan yang dicadang dalam dewan akan diteliti secara halus oleh semua ahli dewan termasuk pihak pembangkang bagi memastikan tidak ada penyalahgunaankuasa dan penyelewengan wang-wang ke sumber yang tidak dikenali. Kerana sekarang ini semua peruntukan melibatkan projek yang berjuta-juta. Termasuklah hendak membeli dakwat kekal yang akhirnya dibatalkan penggunaannya dalam PRU 2008 ini. Entah di beli atau tidak kita tidak pasti kerana tidak pernah ditunjuk di mana-mana. Jangan kata dakwat yang ditempah oleh SPR, dakwat yang dikatakan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab pun tidak pernah ditunjukkan bukti penyelewengan seperti yang dikatakan oleh ketua polis.

Tetapi sekarang Parlimen negara kita semakin stabil. Suara rakyat akan makin didengari di dalam dewan Parlimen. 82 daripada 222 kerusi Parlimen di seluruh negara telah berjaya diduduki oleh parti Barisan Alternatif dan menidakkan majoriti 2/3 kerajaan. Jika kerusi-kerusi Parlimen di Sabah dan Sarawak tidak diambil kira, kerajaan sudah tentu kehilangan 52 lagi kerusi Parlimen kerana Sabah dan Sarawak adalah ibarat kemenangan percuma kepada Barisan Nasional memandangkan taraf sosial dan penerimaan berita-berita yang telus dari pihak pembangkang sukar untuk disampaikan. Sekarang kerajaan sudah tidak boleh berbuat sesuka hati mereka lagi. Mereka tiada hak lagi untuk meluluskan sebarang projek yang tidak menguntungkan rakyat. Dan yang terbaru kerajaan DAP dan parti pembangkang yang lain di Pulau Pinang akan menimbangkan semula samada untuk membatalkan projek mega yang bernilai 20 billion yang diluluskan semasa pemerintahan parti gerakan kerana tidak menunjukkan keuntungan yang boleh disalurkan secara terus kepada rakyat Pulau Pinang. Kewibawaan kerajaan memerintah sudah tercalar di sini dan mereka teros memeningkan kepala mereka untuk memikirkan bagaimana hendak menawan kembali 6 negeri termasuk wilayah persekutuan Kuala Lumpur kerana selama ini mereka hanya perlu menumpukan kepada Kelantan dan Terengganu. Tapi sekarang, mereka di dalam dilema. Pak Lah bakal berulang alik ke 7 buah negeri setiap hari pada pilihanraya umum yang akan datang untuk merampas kembali ke semua negeri-negeri ini termasuk ke Terengganu kerana mereka masih belum selamat di Terengganu yang menyaksikan banyak kerusi terlepas ke tangan PAS.

Tapi apa-apa pon sekarang, Malaysia sudah bersedia untuk menuju ke arah sebuah negara maju dan kaya kerana semua peruntukan bakal dilaksanakan dengan telus dan tidak ada kroni-kroni lagi yang bakal mengaut keuntungan daripada duit rakyat, insya Allah. Berdoalah kita sama-sama agar apa yang diperjuangkan sekarang tidak terhenti di tengah jalan. Wallahualam.

Perjuangan masih belum selesai


Assalamualaikum,

Syukur alhamdulillah, kerana selepas penat lelah 3 minggu berkempen tanpa pertolongan sebarang sumber media utama negara, akhirnya janji Allah telah diturunkan jua di Kedah khususnya dan di 3 buah negeri yang lain iaitu Pulau Pinang, Perak dan Selangor. Bagai berjanji pula apabila melihat satu persatu negeri dari utara(Kedah) hingga ke tengah pantai barat Malaysia tumbang satu persatu kepada parti-parti pembangkang dalam pilihanraya kali ini. Tegak bulu roma saya, cering tengkuk saya, sebak dada saya bila melihat updat-update di laman web Malaysiakini pada malam pengiraan undi. Dalam hati saya, saya hanya berdoa agar Kelantan tidak jatuh ke tangan BN. Selepas bapa saya menerima sms yang mengatakan bahawa 30 000 lagi pengundi hantu masuk ke Kelantan di saat-saat akhir proses membuang undi, hati saya sudah menangis. Menangis membayangkan kejatuhan sebuah kerajaan yang memperjuangkan dasar Islam. Saya sudah membayangkan konsert besaran-besaran yang bakal diadakan di Kota Bharu bagi meraikan kejayaan besar Umno dan Barisan Nasional yang berjaya menawan kembali Kelantan selepas 18 tahun. Maksiat di sana sini, masjid menjadi sunyi kembali dan berbagai-bagai lagi di dalam lubuk kepala saya pada petang hari mengundi tersebut. Hilang semua selera makan saya.

Tapi apabila menerima SMS selepas menunaikan solat maghrib yang mengatakan Pas masih memerintah di Kelantan dan menang majoriti mudah, saya terkesima. Lantas dibuka saya laman web Malaysiakini dan sah, tulisan merah 'Kelantan retained' akhirnya melapangkan seluruh tubuh badan saya. Kemudian disambut pula dengan khabar Pulau Pinang sedang ditakluk DAP dan PKR. Saya semakin berdebar. Reda sekejap dengan berita kejayaan Kelantan dan Pulau Pinang, tiba-tiba saya terbaca berita yang pembangkang sudah menawan Kedah. Subhanallah. Hati saya sebak bercampur gembira. Walaupun tidak secara rasmi lagi, tapi saya tahu hanya penipuan dengan pengiraan semula dan penambahan jumlah undi pos sahaja yang boleh menterbalikkan keputusan undian tersebut. Tidak terjangka saya yang Pas dan parti pembangkang yang lain berjaya menawan juga Kedah. Walaupun saya orang Perlis tetapi sebagai negeri berjiran, saya sangat gembira. Paling tidak selepas ini tidak perlulah saya susah-susah untuk merentas banjaran Titiwangsa untuk ke Kelantan semata-mata mahu melihat syiar islam dikuatkuasa di sebuah negara yang mengamalkan sekularisme.

Tapi yang paling mengejutkan saya apabila PKR menjadi superstar di Selangor dan Wilayah Persekutuan bersama-sama Pas dan DAP. Kebangkitan rakyat yang selama ini diperlekehkan oleh Pak Lah yang memandang sinis keupayaan PKR sebagai parti yang masih mentah akhirnya terpalit di muka sendiri. Mana tidaknya, sudahlah 5 negeri terlepas, majoriti di Parlimen sendiri pun dah berkurang 7000. Itu pun kepada seorang yang tidaklah mempunyai nama sangat dalam arena politik Malaysia ini sehingga nyaris-nyaris dibatalkan pencalonan gara-gara hendak mengutip derma bagi tujuan berkempen. Kepada PakLah, anda patut berasa malu kerana 7000 dari majoriti lama anda sudah diambil oleh seorang yang anda labelkan sebagai peminta sedekah. Tapi yang menarik perhatian saya ialah calon DAP di Seputeh, Teresa Kok yang menang dengan majoriti yang cukup cukup besar iaitu 36 600! Andai kata beliau bertanding di Parlimen yang mempunyai 36 600 pengundi, maka beliau tidak meninggalkan sedikit pun kepada pihak lawan, malah pihak lawan beliau sendiri pun memangkah beliau jika berlaku keadaan yang sedimikian.

Kebangkitan rakyat

Di sini kita sudah boleh melihat kebangkitan rakyat dan suara generasi muda yang selama ini diperlekehkan kerana kerajaan menganggap mereka masih mentah, tidak tahu selok belok dalam hal negara dan pastinya kerana mereka semua masih belum mengundi, jadi mereka yang belum mengundi, belum layak untuk risau berkaitan hal-hal politik negara, Tapi nah, sekarang lihatlah. Kami sudah mengundi, dan kami sememangnya layak untuk bercakap mengenai masa depan negara kami sendiri. Ini bukan negara untuk sebuah keluarga Perdana Menteri semata-mata, ini negara rakyat dan sekarang rakyat sudah bersuara. Rakyat sudah mual dan bosan melihat muka-muka kempipinan yang sama dari dulu lagi. Kalau ada perubahan, tidak mengapa. Ini tidak, asyik-asyik dijanjikan dengan pembangunan luaran sahaja. Kebajikan rakyatnya entah kemana. Tak perlulah nak war-warkan dalam media kalau setakat disumbangkan kepada 2 atau 3 buah keluarga sahaja, tetapi beribu-ribu yang lain hidup melarat. Media hanya dijadikan tempat untuk menabur janji-janji dan bercakap takbur, kononnya hanya Barisan Nasional sahaja yang boleh menjamin keselamatan rakyat, memberi rakyat hidup selesa.

Anda semua kena ingat, anda sebagai pemimpin itu hanya wakil Allah untuk menjadi penghubung antara manusia dengan manusia yang lain (Hablunminnnas) tetapi anda semua lupa dengan hubungan antara manusia dengan Allah (Hablumminallah). Dan semua kekayaan dan hasil bumi yang dinikmati sekarang semuanya dari Allah, bukannya dari Barisan Nasional. Anda hanyalah pengurus hasil Allah ini buat sementara sahaja dan perlu dibahagi-bahagikan kepada semua rakyat yang memerlukan, bukan kepada kroni-kroni dan anak-pinak anda sahaja. Ini semua adalah amanah, dan inilah akibatnya daripada sifat tidak amanah anda itu. Ini hanyalah sedikit kerana anda (Puak-puak Umno dan Barisan Nasional) perlu ingat, anda patut bersyukur kerana masih memerintah negara ini. Allah masih sayangkan anda khususnya Imam Hadhari, kerana Allah masih memberi peluang kepada anda semua untuk berubah kepada jalan yang lurus, mengamalkan hukum-hukum Allah dan memperjuangkan Islam dari dasar dan keseluruhannya, bukan hanya Islam pada perkara-perkara yang menguntungkan anda sahaja. Kalau anda semua kembali kepada ajaran Islam yang sebenar, kami di pihak Pas ini tidak akan membangkang sama sekali perjuangan anda, malah kami akan mencurah segala tenaga kami untuk membantu perjuangan anda kerana perjuangan kami adalah perjuangan menegakkan Islam tetapi ironinya, perjuangan kami ini dijuangkan di bumi bernama Malaysia, sebuah negara Islam. Janganlah sayang kepada pangkat dan harta kerana semua ini hanyalah beban untuk menghumban anda ke dalam neraka jika anda gagal melaksanakan amanah yang diberi. Pas tidak pernah bertelagah untuk pangkat dan untuk menjadi calon dalam pilihanraya, malah kami menolak kepada yang benar-benar layak sahaja kerana ini adalah amanah, dan amanah ini sangat berat.

Thursday, March 6, 2008

Mari kenali Tengku Adnan Mansor

KUALA LUMPUR, 6 Mac (Hrkh) - Ramai yang pasti khususnya pengundi di Parlimen Putrajaya mengenali Menteri Pelancongan Tengku Adnan Mansor yang terkenal dengan kenyataan 'kontroversi' yang keluar dari mulut seorang muslim yang mengikuti konsep Islam Hadhari.

Beliau secara bijak telah mengeluarkan idea yang amat 'bernas' iaitu mencadangkan kepada kerajaan pimpinan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi untuk melanjutkan masa berhibur di pusat-pusat hiburan sampai pukul 5.00 pagi.

Lebih mengejutkan, beliau tanpa rasa segan mahukan kerajaan Barisan Nasional (BN) menurunkan cukai arak, supaya harga arak di pasaran menjadi lebih rendah.Kedua-dua alasan ini motifnya untuk pelancongan.

Dua idea 'mantap' ini seolah-olah cuba menjadikan negara ini 'syurga arak' dan 'syurga hiburan' yang akan menyebabkan ramai pelancong-pelancong dari luar negeri berduyun-duyun akan berkunjung ke Malaysia untuk menikmati syurga-syurga tersebut.

Bagaimana idea 'kartun' ini telah dibantah keras oleh PAS termasuk Badan-Badan Bukan Kerajaan (NGO) Islam lantaran ianya akan mendatangkan musibah besar kepada membiaknya keruntuhan akhlak dan gejala sosial yang membarah kepada rakyat Malaysia khususnya remaja dan umat Islam.

Walau apa pun, para pengundi perlu mengenali siapa Adnan yang mempunyai idea bernas ini supaya boleh menilai sama ada beliau layak sekali lagi untuk menerajui tampuk kepimpinan khasnya dalam bidang pelancongan hatta sebagai seorang ahli parlimen sekalipun.

Adnan telah dilahirkan di negeri Melaka pada 20hb Disember 1950 pada jam 6.10 pagi dengan surat pendaftaran lahirnya bernombor 100502.

Ketika beliau dilahirkan, namanya ialah Adnan bin Mansor manakala pada tahun 1962, ketika beliau berusia 12 tahun, Adnan mulai memiliki kad pengenalan bernombor 4079409 atas nama sama seperti yang terdapat dalam surat beranak malah ketika menukar kad pengenalan bagi memenuhi kehendak undang-undang pada tahun 1969 namanya masih lagi kekal sebagai Adnan bin Mansor.

Tetapi, pada 3hb Oktober 1972, Adnan telah mengubah namanya menjadi Tengku Adnan bin Tengku Mansor dan telah membuat akuan bersumpahnya bahawa beliau berasal dari Keluarga DiRaja Melaka.

Adnan merupakan seorang taukeh Sport Toto Malaysia yang diasaskan pada tahun 1969 dengan nama asalnya Unilite Electrical Indusries Berhad.

Pada tahun 1987, syarikat ini bertukar nama kepada Far East Asset Berhad dan dalam penstrukturan semula pada tahun 1992, ia diambialih oleh Berjaya Group dan dikenali sebagai Berjaya Sport Toto Berhad.

Adnan mempunyai saham dalam Berjaya Group Berhad yang memiliki Sport Toto sebanyak 3.5 juta saham melalui syarikatnya yang bernama Cimsec Nominees. Ini menjadikan Adnan terlibat dalam industri perjudian Sport Toto melalui pegangan sahamnya dalam Berjaya Group Berhad.

Sport Toto mempunyai 681 rangkaian kedai judi di seluruh negara dan mempunyai dua syarikat perjudian di luar negara iaitu Philippines Berjaya Toto dan pada tahun 1997 membantu kerajaan Ghana menyusun kegiatan loteri di negara berkenaan.

Adnan dan kerajaan Pahang pada satu ketika dahulu melalui syarikat PASDEC Holding Berhad pernah memiliki saham dalam Bukit Tinggi Resort Berhad milik penuh Vincent Tan yang bergiat dalam kegiatan berjudi 'mesin slot', tetapi disebabkan oleh bantahan orang ramai, maka Adnan melepaskan pegangannya dalam bentuk saham dan kerajaan Pahang menjual sahamnya pada 23hb Mei 2003.

Apapun sepatutnya Adnan sedar akan kenyataan yang dikeluarkan oleh Mufti Kerajaan Perak, Dato' Seri Harussani Zakaria bahawa orang Melayu-Islam telah membelanjakan RM4 bilion setahun untuk minum arak dan berjudi dan situasi gawat umat Islam ini sangat-sangat membimbangkan.

Sungguhpun begitu terpulanglah kepada para pengundi untuk mebuat penentuan di hari pengundian 8 Mac ini untuk membuat pilihan yang betul dan tepat dalam soal memilih pemimpin.

Masa untuk berubah!

Monday, March 3, 2008

Islam 'realistik'

Oleh: Mat Zain Mat Isa

Timbalan Pengerusi Barisan Nasional, Dato' Seri Najib Razak sekali lagi membuka mulut mengenai Islam. Walaupun beliau tahu perkara itu bukan bidang pengajian atau ruang lingkup pengkhususan ilmunya, Timbalan Perdana Menteri itu barangkali tidak mahu dilihat terlalu naif dalam hal-hal agama.

Apatah lagi apabila berkunjung ke Kelantan. Sebagai negeri yang diperintah sebuah parti pembangkang, apa yang ada di Kelantan sebolehnya akan cuba digambarkan sebagai tidak 'realistik' dengan perkembangan semasa.

Najib berada di Kelantan semalam (Ahad). Dalam ucapannya ketika berkempen di Pasir Puteh, dia cuba membandingkan Islam yang dilaksanakan kerajaan BN dengan Islam yang diterimapakai kerajaan Kelantan pimpinan PAS.

Kata Najib, BN lebih realistik dalam melaksanakan Islam. Sedangkan PAS melaksanakan Islam sekadar luaran dan lebih mementingkan akidah. Ada pun BN, kata dia, lebih mengutamakan kemajuan dan pembangunan negeri. Itu antara yang disebutkan beliau.

Kita tidak pasti sejauh manakah rakyat negara ini, khususnya di Kelantan, dapat menerima penilaian dan penegasan dibuat Najib itu. Apakah benar Islam dilaksanakan BN lebih realistik?

Persoalan itu sebenarnya tidak sukar diulas atau dibuat penilaian. Rakyat sudah tahu corak dan bentuk Islam diterimapakai BN sejak sekian lama. Rakyat juga sudah dapat melihat bentuk Islam yang diterap dan dilaksanakan PAS di Kelantan. Beza antara kedua-duanya boleh diperhalusi rakyat sendiri.

Untuk memudahkan keadaan, berikut disenaraikan semula beberapa prinsip asas atau teras pelaksanaan Islam oleh BN, yang dikatakan 'realistik' oleh Najib itu:

Pertama, bukan semua hukum, peraturan dan nilai Islam relevan dengan zaman sekarang. Pelaksanaan 'Islam Realistik' mestilah dibuat secara selektif. Apa-apa yang dirasakan sesuai dan menguntungkan BN, akan dilaksanakan. Mana yang menyusah atau merugikan kerajaan, perlu ditinggalkan.

Bank Islam adalah institusi kewangan berkonsep Islam. Ia aktiviti ekonomi yang menguntungkan negara. Universiti Islam boleh melonjakkan nama negara di mata dunia, terutama di kalangan negara-negara Islam. Ia boleh memberi mileage politik kepada BN.

Penghapusan riba dan arak pula bukan langkah bijak. Ia akan mengurangkan hasil negara. Justeru, walau pun hukum agama mengatakan ia haram, hukum itu perlu dikompromikan dengan keadaan ekonomi negara. Barulah Islam kita 'realistik'dengan zaman kini.

Kedua, wanita Islam tidak perlu menutup aurat. Para pemimpin wanita, terutama isteri-isteri kepada pemimpin utama negara, menteri, timbalan mahu pun ahli parlimen wanita tidak perlu 'dibungkus-bungkus'.

Para peneraju institusi utama negara, seperti naib-naib canselor institusi pendidikan, hakim dan majistret, peneraju sektor korporat dan lain-lain mesti berimej global (tanpa tudung).

Imej bertudung adalah kuno, tidak bertepatan dengan perkembangan zaman dan membatasi kebebasan bergerak. Ia sebenarnya tradisi Arab dan tidak ada kena-mengena dengan ajaran Islam. Wanita bertudung tidak realistik dengan perkembangan zaman.

Ketiga, ulama tidak boleh dijadikan pemimpin negara. Tempat ulama hanya di pondok, masjid dan madrasah. Kalau ada ulama yang berhasrat menyertai politik parti pemerintah, ulama itu mesti dengar cakap dan tunduk kepada arahan pemimpin.

Ulama mesti dipimpin, bukannya memimpin. Barulah mereka dianggap 'realistik' dengan keadaan semasa.

Andai ada ulama yang lantang memperbetulkan kerajaan atas prinsip dan hukum Islam, ulama itu mesti dipecat atau disingkirkan. Yang pegang jawatan dalam kerajaan mesti ditamatkan khidmat. Yang menjadi wakil rakyat mestilah digugurkan.

Ingat lagi apa jadi kepada bekas Mufti Selangor, Almarhum Dato' Ishak Baharom dalam kes berhadapan tiga ratu cantik dulu? Apa pula rasional di sebalik pengguguran beberapa tokoh agama Umno sebagai calon pilihan raya kali ini?

Keempat, judi adalah sesuatu yang sangat sentimental dengan masyarakat negara. Jangan sekali-kali bercita-cita untuk mengharamkannya.

Membenarkan judi bererti kita meraikan keperluan rakyat bukan Islam. Judi juga menjadikan negara kita terkenal di dunia. Kita ada pusat judi tercanggih atau terbesar di rantau ini. Negara menjadi tumpuan 'tahi judi' antarabangsa walau pun Perdana Menteri kita Pengerusi Pertubuhan Persidangan Islam (OIC). Itulah 'Islam Realistik' namanya!

Menyediakan tempat judi ibarat keperluan menyediakan tandas. Jika tidak disediakan kemudahan untuk itu, orang ramai akan terpaksa membuang air merata tempat.

Bagi mengelakkan rakyat berjudi merata tempat, mereka perlu disediakan tempat khas. Logik 'bangang' itu pernah disebut seorang ulama Umno yang juga bekas Menteri Besar sebuah negeri.

Paling penting, judi memberikan hasil lumayan kepada negara. Ribuan juta hasil judi itu boleh dimanfaatkan untuk kemajuan dan pembangunan. Tengok Kelantan, betapa ia tidak maju dan tidak membangun apabila PAS tidak mendapat hasil daripada aktiviti judi. Sebab itu Islam dilaksanakan PAS, kata Najib, tidak realistik!

Kelima, 'Islam realistik' perlu membenarkan lelaki dan wanita bukan mahram bergaul secara bebas.

Contoh yang hidup di atas prinsip ini ialah apa yang dilakukan Imam Nombor Satu BN. Di satu ketika, dialah imam, dialah wali. Di ketika lain, dia pun peluk wanita, pimpin tangan, pegang bahu dan paut pinggang wanita bukan mahram.

Itulah mesra namanya. Islam begitulah yang dianuti BN. Itulah 'Islam Realistik' menurut pendirian Najib.

Prinsip ini tidak diterimapakai kerajaan Kelantan. Sebab itu Kelantan tidak maju. Menteri Besarnya, Tok Guru Datuk Nik Abdul Aziz, tidak pernah pegang tangan wanita. Ustaz Nik Amar, Exconya juga tidak menunjukkan sikap mesra terhadap Maya Karin, pelakon yang berkunjung ke Kelantan beberapa bulan lalu. Sepatutnya Ustaz Nik Amar bersalam atau pegang tangan Maya, barulah nampak mesra, bukan?

Kelantan turut mengasingkan tempat duduk lelaki-wanita dalam majlis rasmi, perhimpunan dan seumpamanya. Ini juga tidak 'realistik', berdasarkan pendirian Najib itu.

Kelantan juga mewujudkan kaunter bayaran berasingan mengikut gender di pasaraya-pasaraya. Akibatnya semua gedung beli-belah di Kelantan lengang dan tidak dikunjungi pelanggan. Ia hanya menunggu masa untuk ditutup. (Ehem!)

Bagi memulihkan keadaan ini, Kelantan mesti diperintah BN. Hanya BN boleh melaksanakan Islam yang 'realistik'.

Keenam, apabila bertembung antara tuntutan agama dengan kepentingan politik atau negara, maka hukum agama perlu dikompromi. Kepentingan politik dan negara mesti diutamakan.

Kes Perhimpunan Agung Umno bertembung dengan solat Jumaat adalah contoh klasik betapa Islam diamalkan Umno sangat realistik. Mereka mengundi bagi menentukan sama ada ramai bersetuju mesyuarat diterus atau ditangguhkan untuk solat Jumaat.

Kes seorang perenang Malaysia menyeberangi Selat Inggeris beberapa tahun lalu juga satu contoh. Tidak mengapa meninggalkan solat fardhu kerana mengangkat nama negara di mata dunia. Itu fatwa penasihat agama kerajaan mengenai kes itu. Ulama macam ni lah contoh ulama realistik!

Ketujuh, maksiat adalah tanda kemajuan negara. Dalam keadaan tertentu, ia adalah penguji keimanan. Menutup tempat maksiat bukan sahaja tidak realistik dengan perkembangan zaman, bahkan turut menutup ruang umat Islam diuji keimanan mereka. Ia sekaligus menyebabkan lahirnya umat tidak kompeten dan tidak teruji.

Sebab itu ada pandangan mengatakan di antara sebab mengapa Kota Bharu tidak layak diiktiraf sebagai bandaraya ialah kerana ia belum cukup jumlah pusat maksiat. Lihatlah Kuala Terengganu, meski pun prasarana, perkembangan ekonomi, jumlah penduduk dan beberapa kriteria sosio-ekonomi lain jauh terkebelakang berbanding Kota Bharu, ia sudah boleh diiktiraf sebagai bandaraya.

Dalam dunia moden, penilaian kemajuan sesuatu tempat atau negeri diukur berdasarkan status bandar yang ada. Sudah tentu negeri yang ada bandaraya dianggap lebih maju dan ke hadapan berbanding negeri yang tiada bandaraya.

Jika rakyat Kelantan mahu Kota Bharu diiktiraf sebagai bandaraya, berilah peluang BN memerintah. Nescaya dalam masa singkat parti itu akan membuka pusat-pusat maksiat dengan banyak. Islam sebegitulah yang lebih 'realistik' dengan tuntutan kemajuan, sebagaimana diimpikan Najib dan BN.

Ada banyak lagi teras atau prinsip 'Islam Realistik' dilaksanakan BN. Penulis percaya para pembaca sendiri boleh menyenaraikannya lebih panjang.

Apa yang penting, bagi menentukan Islam yang tepat, umat Islam perlu mendalami al-Quran, menyelami hukum Tuhan.

Apakah kita perlu menggadai prinsip agama semata-mata untuk dilihat 'realistik' terhadap perkembangan zaman? Apakah kita tidak akan dapat menyesuaikan diri dengan dunia semasa kiranya terus berpegang kepada Islam?

Jangan perjudikan masa depan agama. Rakyat negara ini, terutama di Kelantan jangan buat eksperimen dan cuba-cuba memilih BN, walau pun untuk satu penggal. Sekali negeri punah, amat sukar untuk diperbaikinya kembali.

Dipetik dari Harakah

Saturday, March 1, 2008

Bersama Dr Haron Din: Pilihlah parti untuk kebahagiaan dunia, akhirat


Soalan | Saya seorang pensyarah di sebuah IPT. Saya tidak berminat soal politik kerana bagi saya, permasalahan politik adalah masalah duniawi dan tidak ada kena mengena dengan ukhrawi (agama). Bagaimanapun saya ingin bertanya, apakah tingkah laku ahli-ahli politik atau pengikut mereka akan dipersoalkan di akhirat tentang sikap politik mereka. Mengapa perlu pilih PAS, tidak BN? - Pensyarah Muda, Kuala Lumpur

Jawapan | Saudara telah membuat andaian berdasarkan kepada pemikiran sendiri. Pemikiran sedemikian mungkin dipengaruhi oleh keadaan politik semasa yang senantiasa bergolak.

Saya memahami orang pemahaman seperti saudara memang wujud dalam masyarakat kita.

Pemahaman ini wujud kerana teori politik secara umumnya adalah bersifat kebendaan. Ia bersifat sekular.

Sekular adalah suatu sistem yang difahami memisahkan agama daripada kehidupan.

Keseluruhan pemikiran politik yang diteraskan kepada materialisme yang melahirkan fahaman sekular adalah diasaskan ahli-ahli politik Barat, diasaskan kepada akal dan menolak wahyu sebagai alat berpolitik.

Oleh kerana itu, agama kepada sesetengah ahli politik Barat, tidak boleh dicampurkan dengan politik.

Wahyu sebenarnya di luar jangkaan akal manusia. Akal tidak mampu memahami kehendak wahyu. Manusia yang beriman perlu mengambil wahyu sebagai jambatan pengabdian terhadap Allah SWT.

Kefahaman yang diterapkan golongan orientalis menerima wahyu hanya untuk digunakan menyembah Allah, manakala mentadbir negara digunakan akal yang kononnya rasional.

Sekular adalah hasil ciptaan pemikir Barat yang berasaskan realiti dalam masyarakat Barat, khususnya di abad pertengahan sebelum zaman Kebangkitan Eropah (European Renaissance).

Pada zaman itu, masyarakat Eropah dikongkong oleh kuasa gereja. Gereja yang menentukan segala-galanya.

Orang-orang gereja (para Pope) yang paling berkuasa. Kata-kata dan tindakan mereka betul semuanya, tidak boleh disanggah walaupun ia tidak rasional.

Pemikir-pemikir politik Barat, sedar akan kemunduran kerana dijajah oleh keagamaan Kristian yang banyak tidak rasional terhadap mereka, menyebabkan negara mundur.

Dari sinilah lahirnya fahaman sekular yang memisahkan penghidupan dengan agama, sekali gus memisahkan agama daripada politik (daripada kalangan Kristian).

Meskipun itu boleh berlaku dalam masyarakat Barat yang berpegang dengan fahaman Kristianiti, ia berbeza dengan agama Islam.

Islam adalah agama yang secara tabi'enya sesuai dengan tabiat di dunia dan penghidupan manusia bagi menjamin kebahagiaan di akhirat.

Firman Allah (mafhumnya): "Maka hadapkanlah dirimu (engkau dan pengikutmu wahai Muhammad) ke arah agama yang jauh daripada kesesatan (mengikut agama Allah), iaitu agama yang Allah ciptakan manusia (dalam keadaan semula jadinya) untuk menerimanya; tidak patut ada sebarang perubahan kepada ciptaan Allah itu; itulah agama yang betul, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Surah ar-Rum, ayat 30)

Ini memberi isyarat bahawa agama Islam amat sesuai dengan fitrah manusia. Hukum-hukumnya rasional, mudah diterima akal dan rasional.

Tercatat dalam sejarah Islam dilaksanakan dengan masyarakat manusia, sejarah sejak dari zaman Nabi Muhammad s.a.w. berpindah ke Madinah pada Tahun 1 Hijrah (622 M), terus menerus dilaksanakan dengan jayanya dan tersebar hingga ke seluruh dunia.

Islam berkembang dari Asia ke Afrika, ke Eropah ke Timur.

Sehingga Kerajaan Uthmaniyah di Turki, di bawah pemerintah sultan terakhir digantikan pemerintahan i'lmaniyyah (sekular) Mustafa Kamal Ataturk pada tahun 1924.

Ketika itu lenyaplah negara Islam yang sebenar, melainkan tinggal beberapa buat negara sahaja.

Pemikiran politik Islam bertitik tolak daripada kefahaman Islam yang tidak memisahkan Islam daripada pemerintahan.

Ia bersatu dalam satu perkataan di istilahkan sebagai Ad-Din, cara hidup yang lengkap, terungkap seperti firman Allah (mafhumnya): "...Pada hari ini, Aku (Allah) telah menyempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku terhadap kamu, dan aku reda Islam menjadi ad-Din kamu (cara hidup yang sempurna)..." (Surah al-Maaidah, ayat 3)

Oleh kerana itu, kita umat Islam perlu terima hakikat, Islam adalah agama yang sempurna, termasuk cara berpolitik, memerintah cara Islam.

Jika kita menolak pegangan ini dan memilih yang lain, ia bermakna menolak ketetapan Allah dan merendah-rendahkan agama, seolah-olahnya cara hidup ciptaan manusia, lebih sempurna dari ciptaan Allah.

Merendah-rendahkan agama Allah boleh menyebabkan kerosakan akidah.

Oleh itu maka pemilihan untuk menyokong sesebuah parti politik dan berjuang untuknya mesti dibuat berasaskan keputusan yang betul, bukan semata-mata terpengaruh dengan arus masyarakat.

Jangan sesekali menyokong sesebuah parti yang perjuangannya mendorong hanya kepada kesenangan dunia, lebih-lebih lagi jika perjuangan itu menjadi penentang kepada perjuangan Islam. Wallahua'lam.